Kan Sama-sama Tuk Penjajakan: Mau ta’aruf atau pacaran?
Suatu
ketika tiga orang mahasiswi datang ke Lab komputer di salah satu
Perguruan Tinggi Islam tempat saya mengabdi, tak lama kemudian, terjadilah
diskusi ringan dengan teman saya (laki-laki) tentang masalah Ta’aruf.
(Ta’aruf berasal dari kata ‘arafa yaitu perkenalan secara syar’i antara
seorang laki-laki dan perempuan untuk menuju kegerbang pernikahan). Salah –satu
dari mahasiswi tersebut berkeyakinan, bahwa dalam Islam tidak ada istilah
pacaran yang ada hanya ta’aruf. Pacaran dalam konsep Islam adalah haram,
dengan berbagai argumentasinya ia meyakinkan teman saya itu. teman saya sambil ketawa bertanya kepada mahasiswi tersebut; apakah yang diharamkan itu pacarannya atau produk hukum asalnya pacaran haram? ia mengumpamakan; babi haram karena produk hukum dari sananya babi sudah diharamkan, maka babi selamanya tidak akan bisa dihalalkan. Ia meneruskan penjelasannya, asal hukum pacaran tidak haram, tetapi akibat seseorang yang melakukan pacaran yang tidak Islami, maka berimplikasi pacaran tersebut menjadi haram. Mau ta’ruf atau pacaran toh intinya sama untuk penjajakan, agar saling mengetahui pasangan satu sama lainya. Saya tahu pandangan teman saya itu hanya memancing untuk menghangatkan diskusi tersebut.
dengan berbagai argumentasinya ia meyakinkan teman saya itu. teman saya sambil ketawa bertanya kepada mahasiswi tersebut; apakah yang diharamkan itu pacarannya atau produk hukum asalnya pacaran haram? ia mengumpamakan; babi haram karena produk hukum dari sananya babi sudah diharamkan, maka babi selamanya tidak akan bisa dihalalkan. Ia meneruskan penjelasannya, asal hukum pacaran tidak haram, tetapi akibat seseorang yang melakukan pacaran yang tidak Islami, maka berimplikasi pacaran tersebut menjadi haram. Mau ta’ruf atau pacaran toh intinya sama untuk penjajakan, agar saling mengetahui pasangan satu sama lainya. Saya tahu pandangan teman saya itu hanya memancing untuk menghangatkan diskusi tersebut.
Kemudian Saya katakan, ta’aruf dan pacaran itu bagaikan
pedang bermata dua, artinya bisa haram dan tidak. Ibarat seseorang yang mencuri
pisang. Pisangnya tidak berubah menjadi najis sekalipun hasil mencuri, yang
haram adalah mencurinya. Ta’aruf dan pacaran adalah netral (nol). Menjadi tidak
netral setelah pelakunya ‘’mencuri’’ ta’aruf atau pacaran itu.
Kenapa Islam melarang pacaran?
Bukankah katanya ada sisi positif yang bisa diambil dari pacaran ini. Pacaran atau
menurutnya ‘penjajakan’ antara dua insan lain jenis sebelum menikah sangat
penting agar masing-masing pihak dapat mengetahui karakter satu sama lainnya (dan
biasanya untuk memahami karakter pasangannya ada yang bertahun-tahun berpacaran
lho!!). ”Jadi dengan berpacaran kita
akan lebih banyak belajar dan tahu, tanpa pacaran ?? Ibarat membeli kucing
dalam karung!! Inilah yang disebut mencuri…!” kemudian ia menambahkan “Bila
suka dan serius bisa diteruskan ke pelaminan bila tidak ya,..cukup sampai
disini..bye-bye!!, Mudahkan?”…hmm…di sisi lain kita harus ingat, tidakkah
engkau melihat dampak buruk dari berpacaran ini, ketika masing-masing fihak
memutuskan berpisah??... apakah engkau yakin benar apabila “putus dari pacaran”
hati ini tidak sakit? Sakitnya tuh disini sambil tangannya ditempelkan
kedada bagian kirinya. Benarkah hati ini bisa melupakan bekas-bekas dari
pacaran itu? Tidakkah hati ini kecewa, pedih, atau ikut menangis bersama
butiran air mata yang menetes?? Sulit dibayangkan! Karena memang begitulah yang
saya lihat didepan mata menyaksikan
orang yang baru saja putus pacaran...
Akhwat saudariku, sekalipun tidak sedikit yang
berpandangan dan melihat ‘pacaran’ ini dengan sejuta nilai positif menurut
akalnya bukan atas pertimbangan syar’i. Jadi, jangan merasa aneh bila kita
dapati mereka merasa malu dengan kawannya karena belum punya pacar!!..
Duh,..kasihan sekali…Wahai ukhti muslimah…Mari kita telaah bersama dengan lebih
dalam. Berdasarkan
fakta yang ada, bila anda mau menengok sekilas ke surat kabar, tetangga sebelah
atau lingkungan sekitar, siapa sebenarnya yang banyak menjadi korban
‘keganasan’ dari apa yang namanya pacaran ini? Wanita bukan??.. Bila anda setuju dengan
saya, Alhamdulillah berarti hati anda sedikit terbuka.Ya,… coba lihat akibat
dari berpacaran ini. Awalnya memang hanya bertemu, ngobrol bareng, bersenda gurau,
ketawa ketiwi, lalu cipika cipiki setelah itu katanya terserah kita?? tentu saja panah setan akan terus
berperan aktif dengan bujuk rayunya dari berbagai arah. Sebagaimana Firman-Nya
: Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum
saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan
Engkau yang lurus,
Kemudian
saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan
dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur
(taat). (lihat QS. Al-‘Araf
: 16-17). dia baru akan meninggalkan
keturunan Adam ini setelah terjerumus dalam kubangan dosa atau maksiat untuk
dijadikan teman serumah nanti di neraka. Pernahkah anda, .. mendengar teman atau tetangga
ukhti hamil di luar nikah? Suatu klinik illegal untuk praktek aborsi penuh
dengan kaum wanita yang ingin menggugurkan kandungannya? Karena sang pacar lari langkah seribu atau tidak mau kedua
orangtuanya tahu? Atau pernahkah engkau
membaca berita ada seorang wanita belia yang nekat bunuh diri minum racun
serangga karena baru saja di putuskan oleh kekasihnya?? Sadarkah kita, bahwa
sebenarnya kaum hawalah yang banyak dieksploitasi dari ‘ajang pacaran ini? (ini
bukan membela wanila lho).
Sungguh, Islam telah memuliakan wanita dan
menghormati kedudukan mereka, tapi dirinya sendiri yang menghinakannya, tidak
punya rasa malu sedikitpun, malah dengan bangganya menjajakan dirinya dipinggir
jalan, bersolek yang berlebihan, lenggang-lenggok penuh keangkuhan, tidak
sedikit yang dipajang dietalase dengan teknologinya yang canggih. Coba kita
renungkan hadits ini..”janganlah
sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan, melainkan si
perempuan itu bersama mahramnya” (HR.Bukhari, Muslim dan Ahmad). Islam
melarang laki-laki untuk berduaan tanpa ada orang ketiga karena islam tidak
menginginkan terjadinya pelecehan ‘seksual’ terhadap wanita.Sehingga jadilah
mereka wanita-wanita muslimah terhormat dan terjaga kesuciannya. Untuk kaum
laki-laki pun Islam melarang mereka menyentuh wanita yang bukan mahramnya coba
simak hadits ini “Sungguh bila kepala salah seorang ditusuk dengan besi
panas lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal
baginya”(HR.Thabrani, dalam Mu’jamul Kabir). Firman-Nya : “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji ( fahisyah ) dan suatu jalan yang buruk.” ( QS. Al
Isra’, 32 ). Dan pacaran merupakan pintu untuk menuju perjinahan.
Nah, jelas bukan mengapa Islam melarang pacaran?? Bila memang
seorang laki-laki ingin serius menjalin hubungan dengan seorang wanita, maka Islam telah
menyediakan sarananya, yaitu menikah. Karena Islam bukanlah agama yang kaku, maka Islam
menganjurkan kepada masing-masing fihak untuk saling berkenalan (ta’aruf).Tentu
saja tidak berduaan lho,..harus ada pihak ketiganya. Setelah itu? Ya,.selamat bertanya
tentang biografi calon pasangan anda, apabila kurang jelas, masih kurang
yakin..islam menganjurkan mereka untuk shalat istikharah agar di berikan
pilihan yang mantap yang nantinya insya Allah akan berakibat baik bagi dunia
dan akhirat kedua belah pihak. Setelah mantap dan yakin akan
pilihannya..kuatkan azzam (tekad), dan Bismillah…menikah muda boleh!! Indah
bukan??
Hard Rock Hotel & Casino Pittsburgh
BalasHapusHard Rock Hotel & Casino Pittsburgh 안산 출장안마 is the first 계룡 출장마사지 casino in the 세종특별자치 출장샵 St. 전라남도 출장마사지 Louis area to debut a sportsbook in the state. As a 청주 출장마사지 result, Hard Rock