Minggu, 30 November 2014

Ta'aruf atau Pacaran



Kan Sama-sama Tuk Penjajakan: Mau ta’aruf atau pacaran?
          Suatu ketika tiga orang mahasiswi datang ke Lab komputer di salah satu Perguruan Tinggi Islam tempat saya mengabdi, tak lama kemudian,  terjadilah  diskusi ringan dengan teman saya (laki-laki) tentang masalah Ta’aruf. (Ta’aruf berasal dari kata ‘arafa yaitu perkenalan secara syar’i antara seorang laki-laki dan perempuan untuk menuju kegerbang pernikahan). Salah –satu dari mahasiswi tersebut berkeyakinan, bahwa dalam Islam tidak ada istilah pacaran yang ada hanya ta’aruf. Pacaran dalam konsep Islam adalah haram,
dengan berbagai argumentasinya ia meyakinkan teman saya itu. teman saya sambil ketawa bertanya kepada mahasiswi tersebut; apakah yang diharamkan itu pacarannya atau produk hukum asalnya pacaran haram?  ia mengumpamakan; babi haram karena produk hukum dari sananya babi sudah diharamkan, maka babi selamanya tidak akan bisa dihalalkan. Ia meneruskan penjelasannya, asal hukum pacaran tidak haram, tetapi akibat seseorang yang melakukan pacaran yang tidak Islami, maka berimplikasi pacaran tersebut menjadi haram. Mau ta’ruf atau pacaran toh intinya sama untuk penjajakan, agar saling mengetahui pasangan satu sama lainya. Saya tahu pandangan teman saya itu hanya memancing untuk menghangatkan diskusi tersebut.
          Kemudian Saya katakan, ta’aruf dan pacaran itu bagaikan pedang bermata dua, artinya bisa haram dan tidak. Ibarat seseorang yang mencuri pisang. Pisangnya tidak berubah menjadi najis sekalipun hasil mencuri, yang haram adalah mencurinya. Ta’aruf dan pacaran adalah netral (nol). Menjadi tidak netral setelah pelakunya ‘’mencuri’’  ta’aruf atau pacaran itu.
          Kenapa Islam melarang pacaran? Bukankah katanya ada sisi positif  yang bisa diambil dari pacaran ini. Pacaran atau menurutnya ‘penjajakan’ antara dua insan lain jenis sebelum menikah sangat penting agar masing-masing pihak dapat mengetahui karakter satu sama lainnya (dan biasanya untuk memahami karakter pasangannya ada yang bertahun-tahun berpacaran  lho!!). ”Jadi dengan berpacaran kita akan lebih banyak belajar dan tahu, tanpa pacaran ?? Ibarat membeli kucing dalam karung!! Inilah yang disebut mencuri…!” kemudian ia menambahkan “Bila suka dan serius bisa diteruskan ke pelaminan bila tidak ya,..cukup sampai disini..bye-bye!!, Mudahkan?”…hmm…di sisi lain kita harus ingat, tidakkah engkau melihat dampak buruk dari berpacaran ini, ketika masing-masing fihak memutuskan berpisah??... apakah engkau yakin benar apabila “putus dari pacaran” hati ini tidak sakit? Sakitnya tuh disini sambil tangannya ditempelkan kedada bagian kirinya. Benarkah hati ini bisa melupakan bekas-bekas dari pacaran itu? Tidakkah hati ini kecewa, pedih, atau ikut menangis bersama butiran air mata yang menetes?? Sulit dibayangkan! Karena memang begitulah yang saya lihat didepan  mata menyaksikan orang yang baru saja putus pacaran...
Akhwat saudariku, sekalipun tidak sedikit yang berpandangan dan melihat ‘pacaran’ ini dengan sejuta nilai positif menurut akalnya bukan atas pertimbangan syar’i. Jadi, jangan merasa aneh bila kita dapati mereka merasa malu dengan kawannya karena belum punya pacar!!.. Duh,..kasihan sekali…Wahai ukhti muslimah…Mari kita telaah bersama dengan lebih dalam. Berdasarkan fakta yang ada, bila anda mau menengok sekilas ke surat kabar, tetangga sebelah atau lingkungan sekitar, siapa sebenarnya yang banyak menjadi korban ‘keganasan’ dari apa yang namanya  pacaran ini?   Wanita bukan??.. Bila anda setuju dengan saya, Alhamdulillah berarti hati anda sedikit terbuka.Ya,… coba lihat akibat dari berpacaran ini. Awalnya memang hanya bertemu, ngobrol bareng, bersenda gurau, ketawa ketiwi, lalu cipika cipiki setelah itu katanya terserah kita?? tentu saja panah setan akan terus berperan aktif dengan bujuk rayunya dari berbagai arah.  Sebagaimana Firman-Nya : Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (lihat QS. Al-‘Araf : 16-17). dia baru akan  meninggalkan keturunan Adam ini setelah terjerumus dalam kubangan dosa atau  maksiat untuk dijadikan teman serumah nanti di neraka. Pernahkah anda, .. mendengar teman atau tetangga ukhti hamil di luar nikah? Suatu klinik illegal untuk praktek aborsi penuh dengan kaum wanita yang ingin menggugurkan kandungannya? Karena sang  pacar lari langkah seribu atau tidak mau kedua orangtuanya tahu?  Atau pernahkah engkau membaca berita ada seorang wanita belia yang nekat bunuh diri minum racun serangga karena baru saja di putuskan oleh kekasihnya?? Sadarkah kita, bahwa sebenarnya kaum hawalah yang banyak dieksploitasi dari ‘ajang pacaran ini? (ini bukan membela wanila lho).
Sungguh, Islam telah memuliakan wanita dan menghormati kedudukan mereka, tapi dirinya sendiri yang menghinakannya, tidak punya rasa malu sedikitpun, malah dengan bangganya menjajakan dirinya dipinggir jalan, bersolek yang berlebihan, lenggang-lenggok penuh keangkuhan, tidak sedikit yang dipajang dietalase dengan teknologinya yang canggih. Coba kita renungkan  hadits ini..”janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan, melainkan si perempuan itu bersama mahramnya”  (HR.Bukhari, Muslim dan Ahmad). Islam melarang laki-laki untuk berduaan tanpa ada orang ketiga karena islam tidak menginginkan terjadinya pelecehan ‘seksual’ terhadap wanita.Sehingga jadilah mereka wanita-wanita muslimah terhormat dan terjaga kesuciannya. Untuk kaum laki-laki pun Islam melarang mereka menyentuh wanita yang bukan mahramnya coba simak hadits ini “Sungguh bila kepala salah seorang ditusuk dengan besi panas lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”(HR.Thabrani, dalam Mu’jamul Kabir). Firman-Nya : Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji ( fahisyah ) dan suatu jalan yang buruk.” ( QS. Al Isra’, 32 ). Dan pacaran merupakan pintu untuk menuju perjinahan.
Nah, jelas bukan mengapa Islam melarang pacaran?? Bila memang seorang laki-laki ingin serius menjalin hubungan dengan seorang wanita, maka Islam telah menyediakan sarananya, yaitu menikah. Karena Islam bukanlah agama yang kaku, maka Islam menganjurkan kepada masing-masing fihak untuk saling berkenalan (ta’aruf).Tentu saja tidak berduaan lho,..harus ada pihak ketiganya. Setelah itu? Ya,.selamat bertanya tentang biografi calon pasangan anda, apabila kurang jelas, masih kurang yakin..islam menganjurkan mereka untuk shalat istikharah agar di berikan pilihan yang mantap yang nantinya insya Allah akan berakibat baik bagi dunia dan akhirat kedua belah pihak. Setelah mantap dan yakin akan pilihannya..kuatkan azzam (tekad), dan Bismillah…menikah muda boleh!! Indah bukan??

1 komentar:

  1. Hard Rock Hotel & Casino Pittsburgh
    Hard Rock Hotel & Casino Pittsburgh 안산 출장안마 is the first 계룡 출장마사지 casino in the 세종특별자치 출장샵 St. 전라남도 출장마사지 Louis area to debut a sportsbook in the state. As a 청주 출장마사지 result, Hard Rock

    BalasHapus